Penderitaan Juventus berlanjut dengan rekor tanpa kemenangan mereka yang mencapai delapan pertandingan di semua kompetisi, menyusul kekalahan 1-0 dari SS Lazio di Stadio Olimpico yang semakin meningkatkan tekanan pada pelatih kepala Bianconeri, Igor Tudor.
Lazio memulai pertandingan dengan gemilang dan unggul melalui peluang pertama, ketika tendangan Toma Basic yang terdefleksi dari jarak lebih dari 20 yard menembus sudut bawah gawang setelah hanya sembilan menit pertandingan berjalan.
Sementara Si Nyonya Tua terus dibuat frustrasi oleh pertahanan kokoh Lazio di babak pertama, tim asuhan Maurizio Sarri hampir menggandakan keunggulan mereka tak lama setelah menit ke-30, ketika Matteo Guendouzi dan Gustav Isaksen digagalkan secara beruntun oleh pertahanan heroik Juventus di dalam kotak penalti yang padat.
Sedangkan bagi Juventus, peluang terbaik mereka untuk menyamakan kedudukan sebelum jeda tak diragukan lagi datang pada menit ke-34, ketika pemain internasional Kanada Jonathan David memanfaatkan umpan terobosan yang cerdik, namun digagalkan oleh blok gemilang dari kiper Ivan Provedel.
Ini terbukti menjadi satu-satunya tembakan tepat sasaran yang bisa dihasilkan tim Tudor sebelum babak pertama berakhir, dan sesuatu yang jauh lebih kuat daripada jeruk dibutuhkan di babak kedua untuk menyuntikkan semangat bagi tim tamu yang lesu.
Pertandingan menjadi lebih sengit seiring berjalannya babak kedua, tetapi tidak banyak peluang bersih yang tercipta hingga menit ke-65, ketika Boulaye Dia dari Lazio melepaskan tembakan yang dengan cerdik ditepis Mattia Perin di tiang dekat.
Juventus masih sangat membutuhkan inspirasi pada titik ini, dan terus kekurangan ketajaman, meskipun Tudor melakukan dua pergantian pemain segera setelah penyelamatan Perin, termasuk memasukkan Khephren Thuram untuk menggantikan Teun Koopmeiners.
Sundulan tepat sasaran dari Thuram sendiri pada menit ke-75 memaksa Provedel melakukan penyelamatan gemilang, yang memberi harapan bagi tim tamu bahwa mereka bisa memecah kebuntuan.
Namun, dengan Juventus yang terus menekan pemain ke depan untuk menyamakan kedudukan, pertahanan mereka justru semakin rapuh, dan Isaksen serta Pedro nyaris memastikan kemenangan melalui serangan balik.
Kemenangan Lazio ini membuat mereka merangkak ke paruh atas klasemen Serie A, sekaligus menandai empat pertandingan sejak kekalahan terakhir mereka. Sementara itu, keresahan terus meningkat di antara para pemain dan penggemar Juventus, dengan Si Nyonya Tua merosot satu peringkat ke posisi kedelapan dan masih mencari kemenangan kompetitif pertama mereka sejak pertengahan September.